SURAT UTANG KORPORASI : KMF Terbitkan MTN Rp100 Miliar
JAKARTA — PT Karunia Multifinance menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp100 miliar.
Surat utang tersebut diterbitkan dalam empat seri yang masing-masing berjumlah Rp25 miliar. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi dan didukung pula oleh sejumlah lembaga penunjang.
Presiden Direktur Karunia Multifinance (KMF) Agus Hendarto menyampaikan, strategi pendanaan melalui MTN yang umumnya berjangka waktu 2 — 3 tahun sangat cocok dengan karakteristik pembiayaan leasing dan multiguna yang dilakukan oleh perusahaan.
“Ini merupakan kali pertama kami menerbitkan MTN yang diregistrasikan di KSEI [Kustodian Sentral Efek Indonesia]. Dengan keberhasilan penerbitan MTN ini, diharapkan bisa menjadi alternatif pendanaan KMF guna terus mengembangkan bisnis ke depan,” katanya, Kamis (27/7).
KMF merupakan perusahaan pembiayaan di bawah bendera Titan Group. Perusahaan juga terafiliasi dengan Titan Infra Energy yang bergerak di bidang infrastruktur dan pertambangan, serta Anabatic Technologies yang bergerak di sektor IT.
Agus mengaku optimistis dengan kondisi perekonomian tahun ini yang diperkirakan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, KMF pada 2017 menargetkan peningkatan pembiayaan sebesar 30% dari tahun sebelumnya.
Guna memenuhi target tersebut, selain mempertahankan bisnis eksisting, perseroan juga gencar membidik pasar pembiayaan factoring dan leasing korporasi. Mulai tahun ini, KMF mengembangkan bisnis baru berupa pembiayaan multiguna dan supply chain.
Pembiayaan multiguna, kata Agus, lebih ditujukan untuk menjangkau segmen ritel. Sementara itu, pembiayaan supply chain membidik pasar pembiayaan modal kerja pengusaha yang menjadi mitra usaha korporasi besar.
Guna memberikan pelayanan yang lebih baik dan menjangkau pasar ritel khususnya pembiayaan multiguna yang notabene target nasabahnya adalah perorangan, KMF telah membuka dua cabang baru di Ciledug dan Serpong.
“Ini komitmen dari manajemen untuk selalu menjaga kondisi keuangan yang sehat, kualitas kredit yang baik, peningkatan kualitas SDM, perbaikan IT, sistem operating procedure dan perbaikan tata kelola perusahaan.” (Surya Mahendra Saputra)